• 27 Nopember 2025 - Pentingnya PBK: Studi Kasus Nyata Kredit Pajak yang Tidak Diakui (Artikel) • 24 Nopember 2025 - “Penegasan Kedudukan Angsuran PPh Pasal 25 dalam Self-Assessment: Tinjauan Formal terhadap PUT-011550.99/2024/PP/M.IXA Tahun 2025” (Artikel) • 24 Nopember 2025 - Dokumen HGU Tak Selalu Bukti, Putusan Ini Batalkan Koreksi Penghasilan Luar Usaha Rp12,7 Miliar! (Artikel) • 24 Nopember 2025 - Utang Pemegang Saham Saat Likuidasi Dianggap Laba? Pengadilan Pajak Batalkan Koreksi Rp. 10 Miliar (Artikel) • 24 Nopember 2025 - Penerimaan Pajak Nasional Menghadapi Puncak Tantangan Akhir Tahun (Berita) • 24 Nopember 2025 - Narasi Berita Nasional: Konsolidasi Kebijakan dan Tantangan Transisi Energi (Berita) • 21 Nopember 2025 - Isu Integritas dan Kepatuhan Perpajakan: Korupsi, Tax Amnesty, dan Kinerja Cukai  (Berita) • 21 Nopember 2025 - Likuiditas Melambat dan Ancaman Keamanan Bisnis: Sorotan Capital Outflow dan Daya Beli (Berita) • 20 Nopember 2025 - Tekanan Fiskal dan Defisit Eksternal Indonesia: Sorotan Lambatnya Belanja Pemerintah dan Investasi Nikel  (Berita) • 19 Nopember 2025 - Sengketa NPWP Cabang vs. NPWP Pusat: Kisah Pajak PPh Final PT BB (Artikel) • 19 Nopember 2025 - Arah Kebijakan Moneter dan Fiskal Indonesia: Antisipasi Ketidakpastian Global dan Penguatan Transaksi Digital (Berita) • 19 Nopember 2025 - Dinamika Fiskal dan Reformasi Hukum: Tantangan Penerimaan Pajak dan Penguatan Iklim Investasi Indonesia (Berita) • 18 Nopember 2025 - Anomali Rupiah dan Under-Invoicing Rugikan Negara; BI Diproyeksikan Tahan Suku Bunga, KUR Flat 6% Dorong UMKM (Berita) • 18 Nopember 2025 - Pajak Karbon Ancam Harga Energi; Pemerintah Perkuat Hukum (Common Law) dan Bea Keluar Batu Bara di Tengah Pajak UMKM 0,5% Permanen (Berita) • 17 Nopember 2025 - Perkembangan Kunci: Peningkatan Penyaluran KUR, Ekspansi Investasi BUMN, dan Kebijakan Energi Strategis (Berita) • 17 Nopember 2025 - Penguatan Penerimaan Negara: Dari Sanksi Internal hingga Senjata Kecerdasan Buatan (Berita) • 16 Nopember 2025 - Kekuatan Bukti Transaksional: Analisis Putusan PT HI atas Pembatalan Koreksi DPP PPN Akibat Ekualisasi dan Uji Arus Kas (Artikel) • 13 Nopember 2025 - Investasi Menguat, Risiko Kehilangan Pajak Rp1.300 T (Berita) • 12 Nopember 2025 - Reformasi Data Pajak, Agenda Strategis BI, dan Regulasi Vape (Berita) • 11 Nopember 2025 - Kalah Bukti, Menang Sebagian: Pelajaran Krusial PERUM B dalam Sengketa PPh 22 Akibat Selisih Data PPN (Artikel) • 11 Nopember 2025 - Biaya Reimbursement Ditolak DJP Tapi Diterima Pengadilan Pajak: Kunci Pembuktian Relevansi Usaha (Artikel) • 11 Nopember 2025 - Pajak Konsumsi Merosot, DJP Siapkan Single Profile dengan Bea Cukai; Penjualan Eceran Diprediksi Naik (Berita) • 10 Nopember 2025 - Reformasi Pajak dan Isu Redenominasi Warnai Optimisme Ekonomi (Berita) • 07 Nopember 2025 - Pajak Kripto Naik, Pemerintah Kaji Cukai Popok di Tengah Desakan Stimulus (Berita) • 06 Nopember 2025 - Pajak Global Sasar E-Money, Daerah Genjot Digitalisasi Pajak (Berita) • 05 Nopember 2025 - Majelis Batalkan Koreksi Rp112 Miliar: Inkonsistensi DJP dalam Menolak Perusahaan Pembanding Dinilai Tidak Berdasar (Artikel) • 05 Nopember 2025 - Sengketa PPN 16 D atas Disposal Fixed Asset (Artikel) • 05 Nopember 2025 - Wajib Pajak Menang Lawan Bea Cukai: Nilai Pabean Kabul Seluruhnya, Bea Masuk Dinyatakan Nihil. Kunci Sukses Mempertahankan Metode Nilai Transaksi. (Artikel) • 05 Nopember 2025 - Pajak Nihil Untuk PBG: Penentuan Subjek Pemotong PPh Pasal 23 Dalam Transaksi Freight Forwarder (Artikel) • 05 Nopember 2025 - Sistem SPPTDLN Disiapkan, Ada Opsi Blokir dan Insentif Pajak (Berita) • 04 Nopember 2025 - Subsidi Tiket Petani & Bahas Tarif Trump, Inflasi RI Menurun (Berita) • 03 Nopember 2025 - PPh Final UMKM Dipermanenkan, Menkeu Siapkan Cukai Rokok Ilegal di Tengah Pergeseran Konsumsi Gen Z (Berita) • 31 Oktober 2025 - Faktur Pajak Terbit Ikut Tanggal BAPPB (Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang)? PT FI Kalah Gugatan Sanksi Denda PPN Melawan DJP, Dominasi Lex Generalis UU PPN (Artikel) • 31 Oktober 2025 - Digitalisasi Pajak Daerah dan Proteksi Industri TPT Jadi Fokus Pemerintah (Berita) • 30 Oktober 2025 - BI Luncurkan QRIS Tap-In-Out & Siapkan Rupiah Digital di Tengah Negosiasi AS-RI dan Isu Warung Madura (Berita) • 29 Oktober 2025 - Kaji Ulang PPN & Insentif Pariwisata, Pemerintah Didorong Longgarkan Pinjaman Daerah (Berita) • 28 Oktober 2025 - Fitch Tahan BBB Indonesia, Menkeu Waspadai Dampak PPN dan Isu Bea Cukai (Berita) • 27 Oktober 2025 - Optimisme Pajak Purbaya Diuji, PPh 21 TER Picu Kekacauan (Berita) • 25 Oktober 2025 - Kunci Selamat Subsidiary Company dari Jerat PPh BUT: Bagaimana Fungsi Back Office Anak Perusahaan Asing Membatalkan Jutaan Dolar Koreksi Pajak Berdasarkan Prinsip Arms Length (Artikel) • 24 Oktober 2025 - Kemenkeu Bongkar Modus Pajak Emas, Core Tax Dibenahi di Tengah Tekanan Global (Berita) • 23 Oktober 2025 - "TPD PKKU" Tidak Cukup, PT BTCI Tetap Kalah di Pengadilan Pajak: Sengketa Rp 46 Miliar Ini Buktikan Eksistensi dan Manfaat Jasa Adalah Kunci Utama (Artikel) • 23 Oktober 2025 - DJP Evaluasi PPh 21, Tekan Risiko DHE di Tengah Target 8% (Berita) • 22 Oktober 2025 - PP 43/2025: Pemerintah Tegaskan PBPK dan Standardisasi Laporan Keuangan Menjadi Pijakan Kepatuhan Kooperatif Pelaku Usaha (Artikel) • 22 Oktober 2025 - Kemenkeu Jamin Iuran BPJS Tidak Naik 2026 dan Siapkan AI di Bea Cukai; DJP Ingatkan PPh Final UMKM, BI Klaim DHE Efektif Stabilkan Moneter (Berita) • 21 Oktober 2025 - Menkeu Dihantui Shortfall Pajak di Tengah Optimisme Konsumsi; RI Siapkan Common Law untuk Family Office dan Intelijen LNSW (Berita) • 20 Oktober 2025 - Pajak E-commerce Ditunda Demi Target Ekonomi 6%, di Tengah Kekhawatiran Shortfall Pajak dan Menurunnya Kepatuhan SPT Akibat PHK (Berita) • 17 Oktober 2025 - Menkeu Kenakan Pungutan Ekspor Kakao dan Diskon PPN Tiket; di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed dan Optimisme Ekspor dari FTA Indonesia-EAEU (Berita) • 16 Oktober 2025 - Menkeu Dihadapkan Dilema PPN, di Tengah Potensi Pajak Hilang Rp530 Triliun; Skema Family Office Pajak 0% dan Rendahnya Kepatuhan Korporasi (Berita) • 15 Oktober 2025 - Ekonomi Kuartal III Diprediksi Terendah, Kemenkeu Respons dengan "Lapor Pak Purbaya", Intensifikasi Kepatuhan Pajak, dan Efisiensi Logistik (Berita) • 14 Oktober 2025 - Kekurangan Rp781,6 Triliun: Proyeksi Berat Kemenkeu Tutup Target Pajak di Tengah Defisit APBN 1,56% (Berita) • 14 Oktober 2025 - Kesiapan Coretax di Tengah Ambrolnya Penerimaan Pajak dan Optimisme Investasi Asing (Berita) • 13 Oktober 2025 - Tiga Isu Ekonomi Genting: Dari Utang Kereta Cepat, PNBP Tertekan, Hingga Ancaman Deindustrialisasi (Berita) • 13 Oktober 2025 - Menkeu Perketat Pajak UMKM & Buka Pengaduan di Tengah Isu Family Office Bali (Berita) • 11 Oktober 2025 - Gebrakan Menteri Purbaya: Kejar Tunggakan Pajak Rp60 T, Tolak Bailout Utang KCIC, dan Bidik Modus Akal-akalan PPh Final (Berita) • 11 Oktober 2025 - Tiga Jurus Baru Otoritas Pajak: Sinergi Intelijen Keuangan, Peringatan Keras Bagi Pelaku Usaha "Nakal", dan Perombakan Data Pemilik Manfaat (Berita) • 11 Oktober 2025 - Kewajiban Uji Risiko dan Corresponding Adjustment dalam Sengketa Transfer Pricing Domestik PT MHP (Artikel) • 11 Oktober 2025 - Antara Natura dan Biaya Operasional Wajar: Mempertahankan Deductibility Biaya KITAS, Sewa Kendaraan, dan HTI Fires (Artikel) • 10 Oktober 2025 - Menkeu Jamin Cukai Rokok Stabil, DJP Siapkan Coretax 2026; Pengamat Peringatkan Risiko Mengerek Rasio Pajak Instan (Berita) • 09 Oktober 2025 - Pendapatan Scrap Wajib Masuk Laba Operasi TNMM PT. UMSI (Artikel) • 09 Oktober 2025 - DJP Kumpulkan Rp18 Triliun dari Penunggak Pajak dengan Data PPATK, di Tengah Penundaan Pajak E-commerce dan Tuntutan Hapus Tagih Utang UMKM (Berita) • 08 Oktober 2025 - Sengketa Harga Pokok Penjualan PT AT: Ketika Bukti Akuntansi Tak Cukup Meyakinkan Hakim Pajak (Artikel) • 08 Oktober 2025 - Biaya Usaha "Lainnya" PT AT: Pelajaran Mahal dari Akun "Keranjang Sampah" di Pengadilan Pajak (Artikel) • 08 Oktober 2025 - Kenaikan Pajak Daerah Mengintai dan Gugatan Pesangon PHK ke MK: Kemenko dan Ekonom Desak Perbaikan Tata Kelola di Tengah Pelemahan Konsumsi (Berita) • 07 Oktober 2025 - Data E-Faktur Saja Tidak Cukup: Pengadilan Pajak Batalkan Koreksi PPh 23 Berbasis Data Pihak Ketiga pada Kasus PT PL (Artikel) • 07 Oktober 2025 - Sengketa Perusahaan Pembanding Beda Fungsi, Pengadilan Pajak Membatalkan Koreksi Transfer Pricing DJP (Artikel) • 07 Oktober 2025 - Ancaman Shortfall Pajak di Tengah Rekor Ketidakpastian Ekonomi; Kemenkeu Amankan Penerimaan Lewat Cukai Stabil dan Audit Pajak Berbasis Data (Berita) • 06 Oktober 2025 - Insentif Penjualan Bukan Penghargaan: Pengadilan Pajak Batalkan Koreksi PPh Pasal 23 atas Diskon Volume PT PL (Artikel) • 06 Oktober 2025 - Transaksi Barang atau Jasa? Risiko PPh 23 atas Pengadaan Sticker Label Custom PT PL (Artikel) • 06 Oktober 2025 - Pengawasan Pajak Diperketat di Tengah Ekonomi Tak Pasti (Berita) • 02 Oktober 2025 - Fokus Fiskal pada Investasi dan Pariwisata di Tengah Tantangan Pajak Digital dan Rupiah (Berita) • 01 Oktober 2025 - Dinamika Awal Oktober 2025: Dari Penguatan Dolar dan Kurs Pajak Hingga Kebijakan Insentif Pajak Kendaraan Daerah (Berita) • 30 September 2025 - Strategi Fiskal dan Dinamika Kepatuhan Pajak Menjelang 2026 (Berita) • 29 September 2025 - Menkeu Bekukan Cukai Rokok 2026 dan Pajak E-commerce Sambil Kejar Tunggakan Jumbo (Berita) • 27 September 2025 - Pajak untuk si Super Kaya di Eropa (Artikel) • 26 September 2025 - Respons Krisis Freeport, DJP Perketat Tambang dan Siapkan PPN DTP 100% Properti (Berita) • 25 September 2025 - Rupiah Anjlok Akibat Tekanan Fiskal; Pemerintah Perpanjang Diskon PPN Rumah Sambil Kaji Ulang Cukai Rokok (Berita) • 24 September 2025 - IEU-CEPA Jadi Motor Pertumbuhan Baru di Tengah Risiko Shortfall Pajak (Berita) • 23 September 2025 - Hadapi Defisit Pajak, Pemerintah Prioritaskan Repatriasi Modal dan Reformasi Kualitas DJP (Berita) • 22 September 2025 - Dinamika Fiskal: Penolakan Tax Amnesty, Pengawasan Cukai, dan Tantangan Industri (Berita) • 19 September 2025 - Pemerintah Naikkan Defisit APBN 2026, Siapkan Pajak Warisan dan Kaji Cukai Rokok (Berita) • 18 September 2025 - Respons Ekonomi Pemerintah: BI Pangkas Suku Bunga dan RI Teken Perjanjian Dagang dengan Uni Eropa (Berita) • 17 September 2025 - Revisi Target Ekonomi dan Reformasi Fiskal: Sinyal Awal Kebijakan Pemerintahan Prabowo (Berita) • 15 September 2025 - Pemerintah Yakin Target Pajak Tercapai, Siap Stop Insentif Mobil Listrik & Hadapi Pajak Minimum Global (Berita) • 12 September 2025 - Di Tengah Perlambatan Ekonomi, Pemerintah Pastikan Pajak Minimum Global Terus Berjalan (Berita) • 11 September 2025 - Penerimaan Pajak Anjlok, Pemerintah Siapkan Stimulus dan Beri Insentif Motor Listrik (Berita) • 10 September 2025 - Investasi di KEK Melejit, Pemerintah Tinjau Ulang Pajak GloBE dan Kembangkan ZNT untuk Optimalisasi Pendapatan (Berita) • 09 September 2025 - Respons Pasar atas Reshuffle Kabinet dan Kompleksitas Pajak: Antara Digitalisasi dan Inovasi Daerah (Berita) • 08 September 2025 - Pajak Penghasilan Karyawan Diusulkan Berubah: Antara Pemerataan dan Risiko Diskriminasi Kerja (Berita) • 04 September 2025 - Di Tengah Protes Publik, Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Pajak hingga 2026 (Berita) • 04 September 2025 - Pajak dan Ketimpangan: Mengapa Pajak Kekayaan Dianggap Penting di Tengah Isu Cukai dan Penegakan Hukum (Berita) • 02 September 2025 - Tiga Sisi Pajak Indonesia: Kripto Diperketat, UMKM Menunggu, Legitimasi Dipertanyakan (Berita) • 01 September 2025 - Sinergi Kebijakan Fiskal dan Moneter: Menjawab Tantangan Ekonomi Indonesia (Berita) • 01 September 2025 - Gejolak Sosial dan Ancaman Ekonomi: Bagaimana Demonstrasi Memengaruhi Kepercayaan Investor dan Stabilitas Fiskal (Berita) • 29 Agustus 2025 - Di Balik Optimisme Ekonomi: Arus Modal Asing Masuk dan Waspada Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga (Berita) • 27 Agustus 2025 - Dilema Ekonomi RI: Kenaikan Harga Beras dan Beban Utang Bayangi Kesepakatan Dagang AS (Berita) • 26 Agustus 2025 - Pergulatan Ekonomi Nasional: Pemerintah Dorong Properti, Manufaktur Lesu, Daerah Mandiri Fiskal (Berita) • 08 Agustus 2025 - PER-15/PJ/2025: Membedah Aturan Main Baru Pajak untuk Perdagangan Digital di Indonesia (Artikel)
Indonesia Inggris
Beranda Publikasi & Konsultasi Artikel Majelis Tegaskan Keabsahan CUP dan Multi-Year Data di Tengah Pandemi:
Koreksi DJP Senilai USD532,624 Dinyatakan Batal

Majelis Tegaskan Keabsahan CUP dan Multi-Year Data di Tengah Pandemi:
Koreksi DJP Senilai USD532,624 Dinyatakan Batal

PUT-004023.15/2024/PP/M.XIIA Tahun 2025 – 11 Agustus 2025
Taxindo Prime Consulting
Selasa, 11 Nopember 2025 | 21:41 WIB

<b>Majelis Tegaskan Keabsahan CUP dan <i>Multi-Year Data</i> di Tengah Pandemi:<br />
Koreksi DJP Senilai USD532,624 Dinyatakan Batal</b>

Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (PKKU) kembali menjadi sorotan dalam sengketa antara PTMCPI dan DJP. Koreksi senilai USD532,624 atas Harga Pokok Penjualan (HPP) dalam SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2021 didasarkan pada pandangan DJP bahwa PTMCPI belum menerapkan prinsip kewajaran dengan tepat. Namun, melalui Transfer Pricing Documentation (TP Doc.) yang komprehensif dan berbasis OECD Transfer Pricing Guidelines serta PMK 213/PMK.03/2016, PTMCPI berhasil membatalkan koreksi tersebut di tingkat banding.

PTMCPI merupakan perusahaan manufaktur bahan kimia poliuretan yang memproduksi berbagai jenis resin dan bahan kimia turunan untuk kebutuhan industri. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PTMCPI melakukan sejumlah transaksi afiliasi dalam satu grup usaha. Dalam Dokumen Lokal Tahun Pajak 2021, PTMCPI menerapkan dua metode transfer pricing, yaitu metode Comparable Uncontrolled Price (CUP) eksternal untuk transaksi pembelian produk Cosmonate T-80 dan Cosmonate M-200 K dari pihak afiliasi, serta metode Transactional Net Margin Method (TNMM) untuk menguji kewajaran transaksi afiliasi lainnya, baik pembelian produk lain maupun penjualan kepada pihak afiliasi. Pendekatan ini juga telah dijelaskan PTMCPI melalui laporan keuangan tersegmentasi dan pernyataan tertulis sesuai PER-22/PJ/2013 tentang pedoman pemeriksaan terhadap wajib pajak yang memiliki hubungan istimewa.

Sengketa ini berakar dari perbedaan pandangan antara PTMCPI dan DJP terkait metode serta data yang digunakan dalam pengujian kewajaran transaksi afiliasi. Pertama, DJP menolak penerapan metode Comparable Uncontrolled Price (CUP) eksternal yang digunakan oleh PTMCPI khusus untuk transaksi pembelian bahan baku kimia Cosmonate T-80 dan M-200 K. Menurut DJP, PTMCPI tidak menyajikan analisis kesebandingan yang memadai, selain itu terdapat perbedaan signifikan dalam termin pembayaran dibandingkan dengan data pembanding dari database Independent Chemical Information Services (ICIS) yang tidak mencantumkan informasi termin. Oleh karena itu, DJP berpendapat bahwa metode Transactional Net Margin Method (TNMM) lebih tepat digunakan untuk menguji seluruh transaksi pembelian bahan baku.

Kedua, DJP menolak penggunaan data keuangan rata-rata tiga tahun (2019–2021) oleh PTMCPI dalam analisis kewajaran laba atas transaksi pembelian dari pihak afiliasi (produk selain Cosmonate T-80 dan Cosmonate M-200 K) serta atas penjualan produk kepada pihak afiliasi. Menurut DJP, PMK 213/2016 menekankan pendekatan ex-ante sehingga hanya data tahun pajak 2021 yang dapat digunakan. DJP juga menilai pandemi COVID-19 tidak berdampak signifikan pada industri PTMCPI, sehingga penggunaan multi-year data dianggap tidak relevan.

Sebaliknya, PTMCPI menegaskan bahwa produk Cosmonate merupakan barang komoditas dengan referensi harga pasar yang jelas dan tersedia dalam database ICIS, sehingga metode Comparable Uncontrolled Price (CUP) eksternal merupakan pendekatan yang paling tepat. Berdasarkan data perbandingan tahun 2021, harga pembelian PTMCPI selalu berada di bawah atau setara dengan harga pasar ICIS, antara lain: (1) Januari 2021: harga ICIS sebesar USD 2.542/ton, sedangkan harga pembelian dari afiliasi USD 2.540/ton; (2) April 2021: ICIS USD 1.998/ton, pembelian USD 1.950/ton; (3) Oktober 2021: keduanya USD 2.050/ton; dan (4) Desember 2021: keduanya USD 2.350/ton. Dari hasil tersebut, PTMCPI menyimpulkan bahwa harga pembelian Cosmonate T-80 dan M-200 K telah sesuai dengan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (PKKU), karena masih berada di dalam atau di bawah kisaran harga pasar independen. Adapun perbedaan termin pembayaran, menurut PTMCPI, hanyalah faktor pembanding yang dapat disesuaikan (comparability adjustment), bukan alasan untuk mengganti metode analisis.

Selain itu, PTMCPI berpendapat bahwa untuk menguji kewajaran transaksi pembelian (selain produk Cosmonate T-80 dan Cosmonate M-200 K) serta penjualan kepada pihak afiliasi, PTMCPI menggunakan data keuangan rata-rata tertimbang selama tiga tahun (2019–2021) guna memperoleh hasil yang lebih representatif. Mengacu pada PER-22/PJ/2013 dan SE-50/PJ/2013, analisis beberapa tahun diperlukan karena perbandingan tahunan dapat terdistorsi oleh kondisi ekonomi. Rata-rata margin laba operasi PTMCPI sebesar 6,41% masih berada dalam kisaran kewajaran pembanding yaitu 3,09%–7,27%. Terakhir, PTMCPI juga secara tegas mengecualikan perusahaan pembanding yang mengalami kerugian agar hasil analisis tetap mencerminkan kondisi ekonomi normal. PTMCPI merujuk pada paragraf 3.75–3.79 OECD Transfer Pricing Guidelines, yang menjelaskan bahwa penggunaan data beberapa tahun adalah hal yang sesuai untuk mengurangi potensial distorsi akibat siklus usaha dan siklus produk.

Majelis kemudian menilai secara menyeluruh seluruh bukti dan argumentasi yang diajukan kedua pihak. Menurut Majelis, untuk transaksi komoditas kimia seperti Cosmonate T-80 dan M-200 K, metode CUP eksternal merupakan metode yang paling tepat sepanjang tersedia data pasar yang kredibel. Majelis menegaskan bahwa database ICIS adalah sumber harga pasar yang transparan, valid, dan diakui luas di industri kimia global. Lebih lanjut, Majelis menilai perbedaan termin pembayaran seharusnya disesuaikan melalui comparability adjustment sebagaimana diatur dalam OECD Guidelines, bukan dijadikan alasan untuk menolak metode CUP. DJP juga tidak berhasil membuktikan bahwa perbedaan termin tersebut cukup material untuk meniadakan kesebandingan. Dengan demikian, metode CUP yang digunakan PTMCPI dinilai lebih rasional dan sesuai dengan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (PKKU) dibandingkan dengan metode TNMM yang digunakan DJP.

Terkait penggunaan multi-year data, Majelis menafsirkan bahwa ketentuan dalam PMK 213/2016 tentang pendekatan ex-ante tidak dimaksudkan untuk membatasi penggunaan data hanya pada satu tahun pajak. Dalam kondisi fluktuasi ekonomi yang ekstrem seperti pandemi COVID-19, penggunaan data beberapa tahun justru dianggap menghasilkan analisis kewajaran yang lebih andal dan representatif. Majelis juga merujuk pada Putusan Nomor PUT-107502.15/2013/PP/M.XVIIIB Tahun 2019 yang sebelumnya telah mengakui validitas penggunaan multi-year data dalam situasi ekonomi tidak normal. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Dokumen Lokal dan bukti lainnya, Majelis menilai bahwa PTMCPI telah menetapkan kriteria pembanding yang beroperasi secara normal dan relevan dengan aktivitas usaha, sehingga pendekatan tersebut dinilai wajar untuk meningkatkan kesebandingan analisis.

Majelis menyimpulkan bahwa PTMCPI telah berhasil membuktikan kewajaran transaksinya melalui TP Doc. yang lengkap, logis, dan konsisten dengan PMK 213/PMK.03/2016, PER-22/PJ/2013, serta OECD Transfer Pricing Guidelines. Sebaliknya, DJP gagal mempertahankan dasar koreksinya, sehingga Majelis mengabulkan seluruh permohonan banding PTMCPI dan membatalkan koreksi senilai USD532,624 untuk Tahun Pajak 2021.

Putusan ini menjadi pengingat penting bagi praktik transfer pricing di Indonesia bahwa kepatuhan tidak hanya berhenti pada aspek administratif, tetapi juga harus mencerminkan substansi ekonomi melalui analisis fungsi, aset, dan risiko (FAR Analysis), pemilihan metode yang tepat, serta justifikasi pembanding yang dapat dipertanggungjawabkan.

Secara keseluruhan, dalam perkara ini, Majelis memberikan bobot tinggi terhadap bukti empiris dan kualitas Transfer Pricing Documentation (TP Doc.) yang disusun oleh PTMCPI. Majelis menegaskan bahwa metode Comparable Uncontrolled Price (CUP) eksternal merupakan metode yang paling tepat untuk transaksi pembelian produk Cosmonate, karena menggunakan data ICIS yang kredibel, transparan, dan diakui luas di industri kimia. Sementara itu, untuk transaksi afiliasi lainnya, penggunaan multi-year data juga dinilai tepat guna mencerminkan kondisi ekonomi yang fluktuatif selama pandemi COVID-19. Putusan ini menegaskan bahwa baik metode CUP eksternal maupun multi-year data tetap dapat diterima, sepanjang didukung oleh analisis kesebandingan yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Analisa Lengkap dan Komprehensif atas Sengketa ini Tersedia di sini.

Ria Apriyanti, S.E., APCIT., APCTP
Ria Apriyanti, S.E., APCIT., APCTP

Tax, Customs, & Transfer Pricing Consultant

27 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-003031.112024PPM.VIA Tahun 2025 - 03 Juni 2025
25 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-000208.16/2024/PP/M.IIIA Tahun 2025 - 28 Agustus 2025
25 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-015393.16/2020/PP/M.IVB Tahun 2025 - 12 Agustus 2025
25 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-010573.99/2023/PP/M.XXB Tahun 2025 - 3 Juli 2025
24 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-011550.99/2024/PP/M.IXA Tahun 2025 tanggal 22 Juli 2025
24 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-003485.112024PPM.IA Tahun 2025 - 12 Juni 2025
24 Nopember 2025 • Taxindo Prime Consulting
PUT-010850.12/2023/PP/M.IIIB 7 Januari 2025
Siapa Kami
Taxindo Prime Consulting (TPC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pajak, akuntansi, bisnis dan hukum bisnis. TPC memiliki berbagai layanan konsultasi yang dapat memberikan edukasi, saran, serta solusi atas seluruh masalah perpajakan, akuntansi dan bisnis secara objektif, mendalam dan independen.

TPC memiliki berbagai layanan perpajakan, akuntansi dan hukum bisnis yang meliputi antara lain konsultasi pajak domestik, konsultasi pajak internasional, penyusunan dokumentasi transfer pricing, pendampingan pemeriksaan pajak, pendampingan penyelesaian sengketa pajak (litigasi), layanan perencanaan dan manajemen pajak, tax due dilligence, strukturisasi transaksi, layanan tinjauan perpajakan atas rencana transaksi, layanan bea cukai, jasa konsultan bisnis dan akuntansi serta layanan konsultasi hukum.
KANTOR
Mega Plaza Building 12th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav C-3 Jakarta 12940

Phone :
+62 21 521 2686
+62 817 001 3303

Email :
info@taxindo.co.id
Copyright © 2025 Taxindo Prime Consulting
Seluruh konten di website ini hanya disajikan untuk tujuan informasi dan edukasi umum. Informasi ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat atau konsultasi perpajakan profesional yang spesifik untuk situasi Anda. Kami sangat menganjurkan Anda untuk menghubungi tim konsultan kami secara langsung guna mendapatkan panduan dan nasihat yang tepat.
Taxindo Prime Consulting
Kalkulator Pajak dan Transfer Pricing
Kalender Pajak
×
Newsletter